Friday, 22 July 2016

FILOSOFI HIDUP: WEJANGAN KI LURAH BODRONOYO

Raden Pancal Pamor


Orang Jawa terkenal dengan pegangan hidup yang sangat adi luhung, akan tetapi pada jaman modern ini filosofi yang menjadi pegangan hidup itu sudah luntur terlupakan, mungkin hanya sebagian kecil saja dari masyarakat jawa yang masih mengingat, sebagian kecil dari yang mengingat itu yang masih menjalankan dan sebagian besar sudah tidak menjalankan....apa lagi ingat...

Sekedar mengingatkan kembali dan semoga bisa kita ejawantahkan dalam kehidupan kita, berikut ini beberapa filosofi Jawa pilihan, sengaja ditulis bersambung agar bisa memahami sedikit demi sedikit....

lets Go, bukan Pokemon Go tapi pokokmen Go (yang penting Go)....

Sopo kang menehi kebecikan marang liayn, bakal winales becik dening liyan.
Barangsiapa berbuat kebaikan kepada orang lain, akan dibalas kebaikan pula dari orang lain
.
Kadonyan kang olo iku tegese mung ngangsa ngangsa golek bandha ndonya, ora mikirake kiwo tengene, ora mikirake batine wong liya.
Kesenangan dunia yang dinilai tidak baik itu adalah hidup yang hanya untuk mengejar kekayaan belaka, tidak peduli pada masyarakat, tidak peduli dengan perasaan orang lain.

Sugih ora marakke malih, dana driyah dadi rowang ngadhep Gusti Allah.
Kekayaan tidak merubah sifat hakiki (asli) pada diri seseorang, sedekah menjadi nilai tambah dihadapan Gusti Allah.

Gabah digengem buthuken, disebar lemah ngebaki sawah.
Harta yang disimpan atau digenggam sendiri pasti akan rusak (busuk), jika di sebar (sedekahkan) akan memenuhi kebaikan di dunia.

Nulung sakpepadhaning titah aja mikir wadhuk, kanthong lan wayah. Awan bengi yen turah isining kendhi lumunturno marang sesami.
menolong sesama jangang memikirkan perut, dompet dan waktu. Siang malam jika punya rejeki berlebih berikan sebagian kepada sesama. Maksudnya menolong sesama tidak perlu banyak pertimbangan.

Sopo luwih ora keno muni luweh.
Siapa yang mempunyai kelebihan harta tidak boleh acuh/tidak peduli dengan sesama

Dadiyo wong kang seneng nandur wiji keli
Jadilah orang yang suka menanam biji yang hanyut, maksudnya kita membantu orang lain tanpa harus mengharapkan balasan, biarkan saja di tempat mana kita akan mendapat balasan atas kebaikan kita.

Bandha donya bisa lunga, pangkat bisa oncat, bojo ayu bisa mlayu
Harta bisa hilang, pangkat bisa diambil dan istri cantik bisa pergi. maksudnya harta, pangkat dan istri cantik itu tidak ada artinya jika kita tak bisa menjaga dengan baik, karena suatu saat bisa diambil oleh yang Maha Kuasa.

Siji pesthi, loro jodho, telu tibaning wahyu, papat kodrat lima bandha kabeh kagungane Gusti Allah
kepastian (mati), jodoh, rejeki, kodrat dan harta adalah milik Allah, manusia hanya menerima dan menjalani saja.

itulah beberapa Falsafah Jawa tentang berserah dan saling membantu sesama karena "tiyang sepuh" menyadari bahwa apapun yang ada pada diri seseorang semuanya hanyalah titipan dan suatu saat akan hilang, akan lebih berguna apabila memberikan manfaat kepada sesama.

Semoga bermanfaat...
salam sukses...

FILOSOFI NGAWUR: ORANG PINTAR VS ORANG CERDIK (NASRUDDIN HOJA)

Raden Pancal Pamor

Pada suatu waktu tersebutlah seorang yang sangat pandai, dia bisa menjawab semua pertanyaan yang diajukan kepadanya, tidak ada satu pertanyaanpun yang tidak dapat dijawabnya.

Pada suatu pagi dia berkeliling kampung, dari satu kampung ke kampung lain untuk memberikan kesempatan bertanya kepada semua orang mengenai ilmu pengetahuan.

Sampailah dia di kampung tempat tinggal Nasruddin Hoja, orang orang sudah ramai berkumpul di tanah lapang untuk bertanya kepada si orang pintar, hampir semua orang menanyakan sesuatu kepada si orang pintar, dan mereka tampak puas dengan jawaban si orang pintar itu. sampailah sekarang giliran Nasruddin. Aneh, bukannya bertanya Nasruddin malah menantang orang pintar itu untuk bertaruh dengannya, ia berkata kepada orang itu,"Hai tuan, saya akan bertanya satu pertanyaan kepada anda, jika anda tidak bisa menjawab, anda harus memberikan uang 10 dirham kepada saya, kemudian anda boleh bertanya kepada saya, jika saya tidak bisa menjawab saya akan memberikan uang 1 dirham kepada anda".

"tentunya ini cukup adil, karena tuan adalah orang yang terpelajar, berpendidikan tinggi dan pandai, sedangkan saya hanyalah orang biasa yang tidak sehebat anda."

Mendengar itu si orang pandai terdiam sejenak lalu menerima tantangan itu. Nasruddin tersenyum mendengar si orang pandai setuju dengan usulannya, "Baiklah aku akan bertanya, Makhluk apa yang memiliki tiga kaki?"

Si orang pintar terdiam, tampak berfikir untuk mencari jawaban dari pertanyaan Nasruddin. Hingga beberapa lama si orang pandai tidak juga menemukan jawaban pertanyaan Nasruddin, dan akhirnya pun dia menyerah.

"Aku tidak tahu", jawab si orang pandai itu pada akhirnya, sebagai konsekuensinya si orang pandai memberikan uang sebesar 10 dirham kepada Nasruddin.

Penduduk desa juga merasa keheranan, karena si orang pandai itu tidak dapat menjawab pertanyaan Nasruddin. Mereka pun juga mencoba mencari jawaban dari pertanyaan itu, tetapi juga tidak ada yang bisa menemukan jawabannya.

Sekarang giliran si orang pandai untuk bertanya kepada Nasruddin, "Nah", Katanya "Makhluk apa yang mempunyai tiga kaki?"

Tanpa banyak berfikir Nasruddin langsung menjawab,
"Saya juga tidak tahu, Tuan" Jawabnya sambil meyerahkan uang satu dirham kepada si orang pandai dan memasukkan uang yang 9 dirham ke dalam kantongnya, kemudian dia berjalan meninggalkan kerumunan warga yang terbengong-bengong.

Demikianlah dalam hidup kita tidak harus hanya mengandalkan kepandaian saja, karena apa yang kita lakukan dan kerjakan di dunia nyata akan sangat berbeda dengan ilmu yang kita peroleh di bangku sekolah, semoga bermanfaat...

salam sukses....

Thursday, 21 July 2016

FILOSOFI HIDUP: SEMUA KARENA PERSEPSI

Dari Bo Wero, by Wandi S Brata...
diceritakan kembali oleh Raden Pancal Pamor


Bo Wero, luas tanpa batasan, ruang kebebasan dalam hidup menjadikan kita sebagai pemenang.

Dalam hidup ini mungkin banyak yang mengira bahwa kita ini selalu bereaksi terhadap fakta-fakta atau realita apa adanya, kita marah atau kalem, antusias atau pesimis, muak atau bergairah jika kita menghadapi fakta atau realita tertentu, benarkah demikian?

Suatu hari saya mengundang seorang teman untuk makan malam di rumah. Hari itu menunya komplit tidak hanya tahu tempe, tetapi juga daging. Saya sangat senang bisa mengajak teman makan di rumah, teman saya pun sangat senang dan kelihatan sangat tulus ketika mengucapkan terimakasih dan senang kalau kapan-kapan diundang makan lagi. Saya bertanya, "Kamu senang dab dengan daging itu?"

"Ya, Enak sekali dab, mantaf masakannya!"

"Kamu tahu daging apa itu?"

Merasa agak janggal dengan pertanyaanku dia balik bertanya, "Emangnya itu daging apa?"

"Anjing", jawabku

"Hah?!"

Jawaban itu seperti sambaran petir, mukanya menjadi merah, mungkin menahan diri untuk tidak muntah, atau menahan diri untuk mengumpat. Saya baru tahu, dia tidak mau makan daging "kambing balap" jika dia tahu sebelumnya.

Jadi apakah kita bereaksi terhadap fakta apa adanya? tidak. Beberapa menit sebelum mendengar hal sesungguhnya, teman saya tampak sangat puas dan menikmati hidangan, tubuhnya merespon dengan baik dan wajar, tetapi beberapa menit selanjutnya jadi lain, tubuhnya bereaksi menolak, perutnya bergolak, wajahnya memerah, secara mentalpun berbeda, suasanan menjadi canggung, dan mungkin dalam hati dia mengumpat.

Apa yang menentukan perubahan dahsyat itu?
The only one "persepsi"

Persepsi adalah pemaknaan kita terhadap fakta apa adanya, sapuan warna individual yang kita kenakan kepada fakta apa adanya, pemahaman kita terhadap fakta, tetapi, fakta itu sudah bukan fakta sebenarnya, fakta itu sudah kita warnai, kita poles, kita beri nilai, kita beri cap, kita namai, kita beri perspekti, kita beri muatan emosional, spiritual, apapun, jadi persepsi adalahpemahaman kita terhadap fakta yang kita pandang dengan sebuah kacamata berwarna, sudut pandang kita, dan dari persepsi itulah kita bereaksi.

Secara mental-emosiaonal kadang kadang persepsi begitu kuat menentukan reaksi kita, meskipun sebenarnya tidak ada fakta yang sebenarnya mendasari persepsi itu. efek dari persepsi itu sangat besar dan nyata, hal ini sangat disadari oleh para ahli marketing dengan membuat persepsi produk mereka, misalkan produk sabun dengan "bebas bakteri", susu dengan"tulang kuat dan kecerdaan", mobil dengan"kenyamanan dan safety".

Kita pun kadang membangun persepsi untuk membangun image kita di dalam masyarakat, agar image kita tidak buruk dalam masyarakat dan kita dijauhi atau dikucilkan oleh masyarakat.

Karena persepsi itu bisa dimunculkan tanpa fakta pendukungnya, dengan persepsi itu kita bisa dikerjai orang atau kita bisa mengerjai masyarakat dengan membangun persepsi tertentu, atau kita bisa menjadi bijak untuk menemukan kebahagiaan dengan menyadari pengetahuan akan persepsi ini. Itu bisa dilakukan jika kita bisa menahan diri dan tidak menjadi reaktif terhadap persepsi tertentu sampai fakta yang sebenarnya terbuka, tidak terburu buru mengambil tindakan atas suatu persepsi tertentu.

Pada masa kampanye presiden 2014 kemaren banyak persepsi yang dibangun oleh para kader dalam berkampanye untuk memenangkan calon yang di dukungnya, tetapi karena persepsi yang dibangun terlalu massive dan ekstrim kita pun menjadi kebingungan dan lelah untuk mengikutinya...

Untuk menjadi pemenang tugas kita adalah menciptakan mekanisme internal dalam diri kita untuk membuat kita tetap tenang, bisa mengontrol diri, bahkan bisa menentukan kebahagiaan kita sendiri, cara untuk untuk itu adalah dengan mempersepsi perkara-perkara yang bisa menyebabkan kita kehilangan kontrol dan keseimbangan itu secara baru.

Banyak orang dalam hidup dipermainkan dengan persepsinya, tetapi dengan pengetahuan ini kita bisa mengambil jarak, bermain secara baru dengan persepsi kita sendiri dan mewarnai hidup kita sesuai yang kita inginkan.

Mari bersama menjadi orang yang bisa mempersepsi sesuatu secara baru dan menjadi pemenang bersama....

salam sukses .....

Raden Pancal Pamor

FILOSOFI HIDUP: FALSAFAH JAWA YANG DIANUT PRESIDEN JOKOWI

Siapa yang tidak mengenal Presiden Joko Widodo yang biasa dipanggil JOKOWI, Jokowi adalah fenomena yang terjadi di Indonesia, betapa tidak, siapa yang mengenal Jokowi sebelum Pilkada Jakarta 2013? waktu itu mungkin Jokowi hanya dikenal oleh masyarakat Solo Raya, ya Jokowi adalah walikota Solo 2 periode berurutan. Jokowi memang istimewa, betapa tidak, jika kita telaah lagi sifat dan perilaku selama dikenal luas di Indonesia atau bahkan di dunia, tampak sekali Jokowi adalah penganut falsafah jawa yang sangat kental.

Kali ini akan kita coba bahas beberapa filosofi jawa yang dianut Jokowi berdasarkan apa yang dilakukan Jokowi hingga menjadi Presiden Pertama dari kalangan rakyat biasa....filosofi itu diantaranya

SUGIH TANPO BONDHO

Sugih mempunyai ari kaya, sedangkan bondho berarti harta, jadi ungkapan filosofi itu jika dirangkaikan berarti Kaya tanpa harta, itulah arti sesungguhnya dari filosofi ini.

Jokowi dikenal masyarakat sebagai sosok yang sederhana, padahal ketika mendaftarkan diri pada pilkada jakarta harta kekayaan Jokowi yang tercatat sekitar 18 milyar lebih. Dengan harta sebanyak itu sebenarnya Jokowi bisa dianggap sebagai orang yang kaya, akan tetapi dari perilaku Jokowi, beliau tidak pernah menyombongkan harta bendanya karena sadar bahwa harta hanyalah titipan yang tidak akan kekal bahkan bisa musnah jika sang Pemilik meminta kembali harta itu kembali. Karena kesederhanaannya inilah yang kemudian menjadikan Jokowi semakin melambung namanya dan akhirnya terpilih menjadi presiden ke 7 RI.

Kekayaan yang hakiki sesungguhnya bukanlah harta yang terlihat, tetapi kekayaan yang ada di hati, semakin kita kaya hati akan semakin banyak orang yang respek kepada kita, teman itulah harta kita...
itulah makna filosofi SUGIH TANPO BONDHO

DIGDAYA TANPO AJI-AJI

Digdaya berarti Sakti, aji-aji berarti azimat atau kesaktian. jika digabungka berarti sakti tanpa azimat/kesaktian. Falsafah ini mengajarkan bahwa kekuatan dan kesaktian sebesar apapun hanya milik Allah. Jadi jika seseorang berpegang teguh pada falsafah ini, dia tidak akan pernah takut dengan apapun, selama membela kebenaran dia akan tegas dan tidak pandang bulu, tidak takut dengan resiko apapun dan pada akhirnya kebenaran dan tindakannya yang akan menang.

Falsafah ini melekat pada Jokowi, dalam setiap kesempatan Jokowi selalu tegas dan tidak takut akan apapun, yang benar dikatakan benar dan yang salah dikataka salah. sebagai contoh ketegasan Jokowi adalah ketika menjabat presiden, beliau mendapat banyak gesekan dan desakan dari partai dan pendukungnya tetapi tetap bergeming dengan pendapat dan langkahnya. seperti penyataan Gubernur DKI yang dikutif dari tribun.


Menurut pria yang akrab disapa Ahok ini menyebutkan, karakter Jokowi memang Koppig atau keras kepala. Ahok mencontohkan, saat dirinya masih menjadi Wakil Gubernur DKI, dan Jokowi masih menjadi Gubernur. Jokowi begitu keras kepala untuk menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, dan memutuskan seorang pejabat layak atau tidak mengemban jabatannya.

"Waktu saya bilang 'Pak ganti pak' dia enggak akan ganti. Tapi Pak Jokowi itu lebih keras pendirian ya. Pendiriannya pegang prinsip," kata Mantan Bupati Belitung Timur ini.


NGLURUG TANPO BOLO

nglurug berarti menyerang, tanpo bolo berarti tanpa membawa teman/pasukan.
falsafah jawa ini mengajarkan bahwa untuk mencapai kemenangan atau tujuan tertentu tidak harus selalu dengan kekuatan atau teman yang banyak, tetapi melalui pendekatan, kehati hatian dan kesabaran. Jokowi selama menjabat sebagai pejabat publik, mulai dari Walikota Solo, Gubernur DKI dan presiden selalu mengedepankan jalan dialog dan pendekatan kepada masyarakat, sehingga masyarakat merasa di "wongke" dan pendapatnya dihargai yang pada akhirnya legowo untuk melaksanakan program pemerintah tanpa ada protes berlebih dan kekacaua.

Karena sifat dan sikap mengedepankan dialog itulah yang membuat Jokowi dekat dengan rakyat, mereka yang semula menentang dan memusuhi pada akhirnya bersimpati dan berbalik mendukungnya.

Falsafah yang dipegah teguh oleh Jokowi inilah yang mengantarkan beliau hingga saat ini menjabat sebagai presiden RI, meskipun pada awalnya tidak pernah diperhitungkan.

MENANG TANPO NGASORAKE

Falsafah ini memiliki makna mencapai kemenangan tanpa harus merendahkan orang lain. Jokowi sewaktu menjadi pejabat publik, mendapatkan serangan, cacian dari manapun tidak pernah merasakan sakit hati. Jokowipun tak pernah merendahkan orang lain, semua dianggap sama. Hal ini dibuktikan Jokowi dengan mengunjungi tempat tempat kumuh, berdialog dengan rakyat tanpa memandang golongan. Dengan cara inilah Jokowi semakin dekat dengan rakyat dan mendapat dukungan yang besar dari rakyat sampai akhirnya terpilih menjadi presiden RI ke 7.

Falsafah jawa yang adiluhung sudah seyogyanya selalu dipegang teguh oleh masyarakat jawa, dengan memegang teguh falsafah jawa kemudahan jalan akan di dapat dalam mengarungi kehidupan ini.

semoga bermanfaat...

salam sukses selalu...

Wednesday, 20 July 2016

FILOSOFI HIDUP: TUNGGAK JARAK MRAJAK, TUNGGAK JATI MATI

Rabu, 20 Juli 2016...on my desk...



TUNGGAK JARAK MRAJAK, TUNGGAK JATI MATI (Pohon Jarak yang ditebang sisanya akan berkembang biak, sedangkan pohon jati yang ditebang sisanya akan mati). Orang jawa memang lebih suka menggunakan unkapan lugas dan terlihat untuk menggambarkan perilaku orang.

Falsafah ini menggambarkan tentang keadaan orang kebanyakan (orang biasa), jika mendapatkan ujian yang besar dalam hidupnya masih dapat berkembang (mrajak), mampu membawa diri hidup dalam masyarakat karena terbiasa bergaul dengan orang orang kebanyakan, hal ini digambarkan dengan pohon jarak yang mungkin tidak banyak orang yang tahu kegunaannya, sehingga mempunyai nilai ekonomi yang hampir tidak ada. Jika kita memotong pohon jarak, maka sisa potongannya akan bertunas dengan cepat dan bisa menjadi banyak.

Sedangkan falsafah tunggak jati menggambarkan orang yang mempunyai pangkat tinggi dan mempunyai harta yang banyak tetapi apabila mendapatkan musibah dalam hidupnya akan kesulitan untuk mengembangkan diri dan berbaur dengan masyarakat kebanyakan karena rasa gengsi dan malunya. Hal ini digambarkan dengan pohon jati yang jika sudah besar mempunyai harga yang mahal, karena kegunaanya yang banyak, akan tetapi apabila pohon jati itu dipotong sudah dipastikan sisa potongan jati itu akan kering dan mati.

Filosofi ini mengajarkan kepada kita untuk tetap berbaur dengan masyarakat sekitar meskipun kita berasal dari kalangan bangsawan atau yang mempunyai kedudukan yang tinggi, sehingga apabila kita mendapatkan musibah, kita akan tetap bisa menjalani hidup dan mengembangkan diri dalam masyarakat...

semoga bermanfaat...

FILOSOFI HIDUP: FREEDOM FROM THE KNOWN (BEBASKAN DIRI DARI MERASA PAHAM AKAN SESUATU)

Masih Bo Wero, By Wandi S Brata
Diceritakan kembali oleh Raden Pancal Pamor


Bo Wero (Jawa) jembar tanpo watesan (luas tanpa batasan), hidup dengan ruang kebebasan tak terbatas dan hidup sebagai pemenang, tujuan yang pantas bagi setiap orang. Anehnya sebagian besar orang menutup jalur kesuksesan mereka denga terburu-buru mengatakan tidak terhadap jalur jalur alternatif yang belum pernah kita rambah, kita mudah terjebak dalam alur kebiasaan kita dan hanya sedikit orang yang punya mental petualang yang berani mencoba hal-hal baru diluar kebiasaan.

Sebagai contoh, orang yang sudah bekerja di suatu bidang dalam jangka waktu 5 tahun, 10 tahun atau bahkan 15 tahun, kemudian tiba tiba ada orang baru yang memberikan alternatif jalan untuk menyelesaikan sesuatu, pastilah kebanyakan dari kita akan menolak karena merasa sudah mempunyai pengalaman yang lama dan merasa ahli di bidangnya. Dan mungkin hanya satu banding seribu orang yang mempunyai mental petualang yang mau menerima jalan itu dan mencobanya. Atau bahkan kita hanya mengiyakan dengan maksud untuk menyenangkan yang bersangkutan dan tanpa pernah berniat mencoba jalan baru tersebut.

Atau mari kita berkaca sejenak ketika kita mulai merambah ke hal-hal yang baru atau kita menemukan jalan alternatif yang kita anggap efektif dan efisien untuk mencapai tujuan kita. Pertanyaanya berapa lama kita mengikuti jalur itu dan mencoba merambah jalur lainnya? karena sudah merasa nyaman dengan jalur tersebut.

Dengan kebiasaan yang kita terus ikuti, kita menciptakan pola berulang, dan itu bisa berpengaruh kepada seluruh aspek kehidupan kita, hidup kita menjadi monoton dan kurang petualangan, karena apa yang sudah kita lakukan sudah memberikan hasil dan setiap kita melakukan kebiasaan dan memberikan hasil maka kita akan berfikir bahwa itulah jalan terbaik dan akhirnya kita terjebak dalam rutinitas kita, kita diperbudak dan hidup kita mudah diprediksi.

bagi orang yang ingin mendapatkan kebebasan yang luas dan menjadi pemenang kita harus melepaskan diri dari apa yang sudah kita ketahui dan kita berani bereksplorasi untuk mencoba sesuatu yang baru meskipun banyak orang mencap sebagai kemustahilan.

Freedom from the known berarti kebebasan dari segala pola harapan yang selama ini mengungkung kita dalam kubangannya, yang menyebabkan kita memandang apa saja yang di luar kubangan itu sebagai kemustahilan.

Ada ungkapan bagus dari Bertrand Russel tentang kebebasan berekplorasi, ungkapan itu...
"In all affairs its a healty thing now and then to hang a question mark on the things you have long taken for granted."

"Dalam segala urusan hidup, sungguh sehat jika kita sesekali menaruh tanda tanya besar terhadap perkara-perkara yang sudah diterima sebagai kewajaran sampai tak pernah ditanyakan lagi."

Jadi apapun kebiasaan yang kita jalani sekarang, mungkin kita menganggap itu yang terbaik tetapi tidak ada salahnya kita mencoba bertanya atau berfikir apakah mungkin ada cara lain yang lebih bagus atau menghasilkan sesuatu yang lebih dahsyat...kemudian mencobanya ...

Selamat Berekplorasi....
Salam Sukses....

FILOSOFI HIDUP: PELAJARAN DARI PUNTADEWA

Dari Bo Wero, by Wandi S Brata
diceritakan kembali oleh Raden Pancal Pamor



Bo Wero (jawa), berarti luas, lapang tanpa batas, hidup dengan kebebasan yang tanpa batas dan keluar sebagai pemenang, tujuan yang pantas bagi setiap orang. Akan tetapi kita cenderung memilih jalan kekalahan kita sendiri dengan selalu menginginkan, menikmati hal-hal yang serba instan, serba segera jika diibaratkan kita ingin memetik buah dari pohon yang baru saja kita tanam.

Baca Juga:Filosofi Wujud Fisik Ki Lurah Semar

Dalam banyak buku pewayangan diceritakan bahwa, dalam permainan dadu antara pandawa dan kurawa, atas bantuan dan kelicikan Mahapatih Sangkuni, Kurawa berhasil mengalahkan Pandawa sampai sampai seluruh harta kekayaan, negara bahkan istri Pandawa, Drupadi telah habis dipertaruhkan. Dan pada akhirnya dipermalukan oleh Kurawa, peristiwa inilah yang melatar belakangi terjadinya perang besar antar kuru, PERANG BARATAYUDHA.

Atas desakan para resi dan eyang Pandawa dan Kurawa, yaitu Bisma, maka dengan berat hati Duryudhana mengijinkan para Pandawa untuk mengasingkan diri, dengan cacatan selama 12 tahun tidak boleh ketahuan oleh Kurawa, apabila ketahuan maka Pandawa harus mengulangi lagi pengasingan mereka dari awal....

Maka mulailah para Pandawa didampingi Drupadi melakukan pengembaraan panjang di hutan Kamiyaka, hutan yang masih perawan dan belum terjamah oleh manusia.

Tanpa terasa para Pandawa sudah berjalan 2 hari 2 malam di dalam hutan Kamiyaka, rasa haus dan lapar mulai menyerang mereka.

"Sadewa, kita semua lapar dan haus", kata Puntadewa sulung pandawa kepada adiknya, "carilah air dan bawalah semampumu kesini!".

Tanpa menunggu waktu Sadewa menjelajah hutan dan akhirnya menemukan sebuah telaga dengan air yang sangat jernih, tanpa berfikir panjang dan didorong rasa ingin segera melepaskan rasa dahaganya dengan segera Sadewa berlari ke tepi telaga dan bermaksud hendak meminum air, tetapi tiba-tiba terdengar suara memperingatkan.

Baca Juga: Filosofi Jawa agar tetap Sabar

"Berhenti!!, ini telagaku, kamu boleh minum atau mandi disini jika kamu dapat menjawab pertanyaanku!!!"

Tanpa mempedulikan peringatan itu Sadewa segera menundukan kepala dan meminum air telaga itu. tiba-tiba dia tergeletak dan mati seketika.

Karena adik bungsunya tak juga kembali, Puntadewa menyuruh adiknya yang keempat, "Nakula, cari saudaramu dan bawalah air kesini!".

Nakula pun menemukan telaga itu, ia melihat saudara kembarnya tergeletak tak bernyawa ditepi telaga, air yang jernih menggodanya untuk melepaskan dahaga dulu baru kemudian mencari tahu penyebab kematian saudara kembarnya.

"Berhenti!!, ini telagaku, kamu boleh minum atau mandi disini jika kamu dapat menjawab pertanyaanku!!, kalau kau tak ingin senasib dengan orang itu!"

Nakula berfikir kalau hanya masalah menjawab pertanyaan dari orang tak terlihat dan bukan air beracun penyebab kematian saudaranya, untuk apa menghiraukannya. akhirnya Nakula meminum air telaga itu dan mati seketika....
Karena tak kunjung datang, Puntadewa menyuruh Permadi untuk menyusul kedua adiknya dan mengambil air. Seperti kedua adiknya Permadi segera bergegas dan menemukan telaga berair jernih itu, melihat kedua adiknya tergeletak tak bernyawa rasa sedih dan marah menghinggapi hatinya, tetapi melihat tidak ada tanda pertempuran dan banyaknya ikan beerenang di telaga membuat Permadi keheranan. Bukan karena air beracun, pikirnya, Permadi segera mengambil air dan ingin segera meminumnya, ketika suara itu terdengar lagi.


"Berhenti!!, ini telagaku, kamu boleh minum atau mandi disini jika kamu dapat menjawab pertanyaanku!!!, kalau kau tak ingin senasib dengan kedua orang itu, tahan dulu hausmu dan jawab pertanyaanku!"


Ini penyebabnya! Permadi yang terkenal karena kehebatan memanahnya segera membidik busurnya ke arah suara itu, tetapi kali ini busur panahnya hanya menembus angin.

"Panahmu tak akan bisa melukaiku, tak perlu kamu pamer kehebatan hanya untuk mengambil sesuatu yang bukan hakmu, bukan milikmu. Jawab pertanyaanku dan kamu bebas meneguk air itu sepuasmu. untuk apa pamer kehebatan jika kita dengan cara beradap kita bisa mempertukarkan milik kita? kamu butuh airku, aku butuh wawasanmu."

Karena didorong hari yang panas, Permadi bersiap siap melakukan serangan lagi, sebelumnya meneguk air barang seteguk dua teguk pasti akan meningkatkan kekuatanya, pikirnya. Tetapi baru saja air sampai di mulutnya, Permadi jatuh terjerembab dan tewas.

Lama menanti dan khawatir akan keselamatan adik-adiknya Puntadewa menyuruh adiknya yang berbadan paling besar dan kuat, Bima untuk mencari adik adiknya dan membawa air. Segera, Bima bergegas mencari adik adiknya dan sampai di tepi telaga. Melihat adik-adiknya tergeletak tak bernyawa, kemarahannya meledak, dengan suara yang menggelegar bagai petir dia melampiaskan amarahnya.

"Hai ! siapapun kau yang telah membunuh adik-adiku keluarlah, akan kuremukkan batok kepalamu!!"


Tak ada suara yang menyahut, kecuali gaung dari amarahnya. Tak ada tanda tanda pertempuran, ia menduga air beracunlah penyebab kematian adik-adiknya, tetapi di seberang telaga Bima melihat beberapa ekor burung bangau sedang asyik meminum air, dan di tengah telaga tampak ikan-ikan yang sedang sibuk mencari makan.

"Hmmm...bukan karena pertempura, bukan pula karena air yang beracun, baiklah sebaiknya aku minum dulu untuk melepaskan dahagaku..."

Bima segera menakupkan tangannya dan bermaksud akan meminum air, bersamaan dengan suara yang kembali terdengar.

"Berhenti!!, ini telagaku, kamu boleh minum atau mandi disini jika kamu dapat menjawab pertanyaanku!!!"kalau kau tak ingin senasib dengan ketiga orang itu, tahan dulu hausmu dan jawab pertanyaanku!"

"Jadi kaulah penyebab kematian adik adiku, tampakkan wujudmu akan ku remukkan tulang tulangmu!!"

"Tujuh kali kekuatanmu tak akan bisa menghapus kebenaran bahwa air itu milikku. segunung api amarahmu tak akan membakar habis keharusan kau meminta ijin untuk mengambil apa yang bukan hakmu!"

Karena didorong dengan rasa dahaga, tanpa memperdulikan suara itu Bima meminum air telaga dan tersungkur, mati...

Puntadewa menunggu adik adiknya dengan cemas, karena tidak segera kembali, Puntadewa berpamitan kepada Drupadi untuk mencari adik-adiknya. Sampailah Puntadewa di tepi telaga dnna melihat keempat adiknya tergeletak di tepi telaga, tak bernyawa.

Sesaat perasaan sedihnya mengalihkannya dari perasaan haus dan dahaga, sampai akhirnya Puntadewa tersadar karena pesona hewan-hewan yang hidup di telaga itu, dengan segera Puntadewa menakupkan air bermaksud untuk meminum air, dan suara itupun kembali terdengar.

"Berhenti!!, ini telagaku, kamu boleh minum atau mandi disini jika kamu dapat menjawab pertanyaanku!!!Lihat orang-orang itu, mereka mengabaikanku, mereka minum begitu saja miliku, akhirnya mereka mati karena keserakahan mereka sendiri. Kamu boleh minum sepuasnya hanya setelah menjawab pertanyaan dariku!"

"Rupanya inilah penyebab kematian adik-adiku." Pikir Puntadewa, sembari bangkit dan mengurungkan niatnya meminum air telaga. "Baiklah, katakan!"

Suara tanpa wujud itu kini menampakkan wujudnya, berdiri di hadapan Puntadewa, sosok Raksasa, penjaga telaga itu.

"Baiklah, yang pertama, apa yang tercepat di dunia ini yang lebih cepat daripada kelebat cahaya?"

"Kelebatan pikiran! Dalam detik yang sama aku bisa memikirkan negeri-negeri yang jauh yang hanya bisa ditempuh beberapa saat oleh kelebat cahaya."

"Apa yang bisa kita lakukan terhadapnya?"

"Karena kecepatannya, orang yang bisa mengendarai pikirannya akan bergerak lebih cepat dari pada kelebat cahaya, sedangkan orang yang dikendarai pikirannya akan menjadi budaknya, karena pikiran sebenarnya tidak mempunyai arah. Kusir yang bijaksana adalah kusir yang bisa mengendalikan pikiran dan menjadikan kendaraannya."

"Baiklah, pertanyaan kedua, apa yang kita miliki yang kalau hilang malah akan membuat kita kaya?"

"Keinginan, keinginanlah yang membuat kita miskin dan merasa selalu kekurangan, karena itu para bijak menasehati kita untuk bisa menundukkannya."

"Pertanyaan ketiga, dari yang kita miliki, apa yang pemeliharaan atasnya justru mengerdilkan kita, dan peniadaanya akan membawa kebesaran kita?"

"Ego, keakuan! semakin aku memperbesar egoku, semakin sempit dan kerdil aku, semakin aku melupakannya, semakin luas aku masuk dalam Kemahaluasan Kekuasaannya, ojo rumongso biso ning biso o rumongso."

"Melihat mayat-mayat bergelimpangan itu, apa yang menurutmu paling mengherankan?"

"Orang selalu berhadapan dengan kematian, tetapi selalu menganggap kematian dari orang/pihak lain, bukan sebagai kematiannya sendiri. Kita marah dan sedih karena keterikatan dengan orang yang sudah mati, tetapi tidak pernah menarik pelajaran dari kematian itu. Kematian adalah bayang-bayang yang selalu mengikuti kita, tetapi kita tak pernah menganggapnya sebagai bayang-bayang kita, sehingga mengenalnya pun enggan, apalagi belajar darinya."

"Baiklah, siapa Namamu?"

"Puntadewa, putra Pandu, keempat orang ini adalah adikku."

"Puntadewa, karena kamu sudah menjawab dengan tepat pertanyaanku, kamu boleh minum dan mandi sepuasnya di telagaku, anggap saja telaga ini milikmu."

Setelah minum dengan sepuasnya dan mengucapkan terimakasih, Puntadewa berusaha membujuk raksasa untuk memaafkan adik-adiknya dan menghidupkan kembali adik-adiknya.

"Nyawa manusia lebih berharga daripada seteguk air pelepas dahaga. Tidak sepantasnya nyawa adik-adiku melayang hanya karena kecerobohan minum air tanpa menghiraukan peringatanmu!"

"Bukan aku yang membunuh mereka. Ketika orang tidak menghormati hak sesamanya, sesungguhnya dia tidak menghargai dirinya sendiri. Dia telah merendahkan dirinya sendiri dengan sangat murah. Ia telah mati, ia telah membunuh dirinya sendiri, kalaupun masih hidup, dia telah kehilangan harkat kemanusiaannya."

"Tetapi, bukankah ada prinsip prioritas?diantara pilihan nyawa dan air, sekalipun air itu bukan miliknya, tetapi bagaimanapun nyawa lebih penting dari pada air."

"Prioritas? Siapa yang menentukan ukurannya Puntadewa? Hanya air katamu? bukankah karena air itu adik-adikmu menghiraukan keselamatan mereka karena menganggap air itu begitu penting? dengan kata lain mereka menghargai air lebih dari pada nyawa mereka sendiri, itu karena penalaran mereka, bagaimana dengan penalaranku? Prioritasku?"

"Baiklah, Raksasa, aku keliru. Maafkan atas kebodohanku. Tetapi aku telah menghiraukanmu, dan berhasil menjawab pertanyaanmu, itu tentu jauh lebih berharga dari air pelepas dahagaku!"

"Lebih berharga? Sekali lagi, siapa penenntunya? Tetapi memang betul walaupun bagiku jawabanmu tidak lebih berharga, sikap dan jawabanmu itu amat berharga dan menegaskan harkat dan martabatmu, karena itu kamu pantas mendapat imbalannya. tetapi aku tidak memiliki apa-apa selain air yang ada di telaga ini. Tetapi jika aku bisa membujuk para dewa dan karenanya mereka berkenan untuk menghidupkan adikmu, mana yang kau pilih untuk dihidupkan?"

"Adiku yang bungsu, Sadewo!"

"kenapa?"

"Kami berlima ini adalah putra Pandu, maka disebut Pandawa Lima. Tiga anak pertama lahir dati Ibu Kinthi dan dua anak lahir dari ibu Madrim. Ibu Madrim meninggal saat melahirkan saudara kembarku itu, Ibu Kunthi masih memiliki aku, maka sudah sepantasnya aku memilih saudaraku dari Ibu Madrim."

"Kenapa tidak kau pilih saudara sekandungmu?bagaimanapun Nakula dan Sadewo hanya saudara tirimu."

"Kandung atau bukan, kami sama sama putra Pandu yang seyogyanya saling mengasihi, untuk yang pertama atau kedua, itu hanya masalah urutan saja."

"Bukankan Bima dan Permadi lebih menguntungkanmu, karena ketangkasan dan kekuatan mereka akan banyak membantumu? bukankan Barath yudha adalah suatu takdir dan ketetapan?"

"Lebih untung? Apakah dalam perkara kematian masih layak untuk bicara untung dan kurang beruntung? Lagi pula jika kau menganggap ada yang lebih untung menurutku lebih untung jika aku yang mati dan keempat adiku hidup. Kau bilang Barata yudha adalah takdir, apa bedanya menghadapinya dengan Bima, Permadi, Nakula atau Sadewa? Konon ditakdirkan pula bahwa kebenaranlah yang akan menang. jadi aku merasa keputusanku tepat jika aku pilih putra Madrim. Bapa Pandu dan Ibu Madrim di alam baka pasti juga membenarkan keputusanku!"

"Anaku ngger, Puntadewa..."

Tiba tiba saja raksasa itu berubah menjadi kecil, menunjukkan wujud aslinya. Dengan perasaan haru Sang HyangYamadipati memeluk Puntadewa. Karena ketepatan pertimbangan-pertimbangan Puntadewa dalam menentukan keputusannya, bukan hanya satu orang adiknya yang dihidupkan kembali, tetapi keempat adiknya dihidupkan kembali. Aneh memang, dewa kematian itu menghidupkan kembali orang yang sudah mati hanya karena satu orang yang belajar dari kematian.

Paradoks yang sangat luar biasa, hidup lebih hidup karena dialog dengan Sang kematian, Hidup lebih berisi dengan cara mengosongkan dan mengisi justru mengosongkan.

Demikianlah banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari cerita diatas, semua hal yang ada, meskipun bebas, tidak serta merta kita bebas untuk mengambilnya...

Kesabaran dan kebijaksanaan jauh lebih berharga dari pada kekuatan yang tak terkalahkan...
Hidup dan mati adalah ketetapan, hanya orang yang berserah yang akan mendapatkan hakikat dari perjalanan kehidupan...

Bo Wero, hidup dalam ruang kebebasan tak terbatas, dan menjadi pemenang, hal itu bisa didapat dari mengambil pilihan-pilihan yang sepertinya mengosongkan padahal kekosongan itu justru mengisi dengan penuh....

Semoga kita selalu dalam keberkahan....
Semoga bermanfaat ....
Salam Sukses !!!!



Tuesday, 19 July 2016

FILOSOFI HIDUP: ADIGANG ADIGUNG ADIGUNA ADIWICARA


Orang jawa memang penuh dengan simbol dan nasehat, setiap memberikan wejangan selalu saja menganalogkan sesuatu dengan hal yang tampak sehingga lebih mudah dicerna...

Filosofi jawa ADIGANG, ADIGUNG, ADIGUNO, ADIWICARA mempunyai makna yang sangat dalam, filosofi ini dapat diartikan sebagai mengunggulkan diri sendiri karena mempunyai kelebihan dibanding dengan orang lain. Orang cenderung menyombongkan keelokan badan atau parasnya, menyombongkan besarnya badan (besarnya kekayaan), menyombongkan garis keturunan, ilmu pengetahuan (kepandaian) dan kelihaian dalam berbicara.

falsafah jawa ini dimaksudkan untuk menasehati orang agar tidak menyombungkan kelebiahan yang dimilikimya, karena orang yang merasa dirinya mempunyai sesuatu yang melebihi apa yang dimiliki orang lain cenderung akan merendahkan orang lain dan lupa bahwa apapun yang ada pada diri kita hanyalah titipan yang suatu saat akan diminta kembali oleh yang punya, akan tetapi karena lupa kita sering berlaku semena mena dengan orang lain.

orang yang merasa menjadi keturunan orang yang hebat kadang juga sering merendahkan orang lain dan menganggap orang lain hina. orang pandai merendahkan orang lain dengan merasa pintar dan menggurui orang lain.

Hal hal diatas dalam masyarakat jawa mendapatkan sindiran yang kuat dari filosofi ADIGANG, ADIGUNG, ADIGUNA, ADI WICARA. Adigang dicontohkan seperti perilaku kijang atau menjangan, kijang menganggap bahwa tanduknya paling elok diantara hewan lain yang mempunyai tanduk, tetapi akhirnya dia mati juga karena tanduknya, entah karena di buru, atau karena tersangkut pada belukar.

Adigung digambarkan seperti gajah, gajah adalah binatang terbesar akan tetapi congkak, ia merasa bahwa segala sesuatu dapat dia angkat dengan tubuhnya yang besar. tapi apa yang terjadi, jagah pun mati karena tubuhnya yang besar terperosok dalam lubang dan tidak mampu mengangkatnya, karena berat tubuhnya.

Adiguna digambarkan seperti perilaku nular berbisa yang merasa mampu untuk ngalahkan apa saja dengan bisanya, sombong karena merasa mempunyai bisa yang bisa membunuh apa saja. tetapi apa yang terjadi dengan ular? ular mati hanya dengan satu sabetan ranting dari anak gembal.

Perilaku adi wicara di contohkan dengan perilaku burung yang mempunyai kicauan yang merdu tetapi karena kicauannya itu dia diburu dan di kandangkan.

demikianlah filosofi jawa selalu mempunya makna yang mendalam, semoga kita dapat mengambil hikmah, apapun yang kita miliki bukanlah milik kita sepenuhnya, tetapi hanya titipan yang suatu saat akan diambil oleh sang empunya, jadi tidak ada gunanya menyombongkan diri...

salam sukses, semoga selalu dalam RahmadNya...aamiin

FILOSOFI HIDUP: RITUAL JAWA DALAM MENEMUKAN TUHAN (PART 1)


Dalam masyarakat jawa, proses penemuan Tuhan tidak serta merta langsung di dapat secara instan, akan tetapi melalui tahapan tahapan yang tidak mudah dilakukan. proses penemuan itu dilakun dengan laku prihatin. laku prihatin orang jawa banyak bersumber pada keyakinan, adat budaya, dan nasihat para leluhur (empu, raj, wali, kyai), ajaran kejawen masalalu, pujangga, kisah kisah wayang, legenda dan ajaran agama yang sempat mewarnai perjalanan sejarah jawa, yaitu Hindu-Budha dan Islam.

Oleh karena itu laku prihatin masing masing individu tidak sama, karena laku prihatin pada hakikatnya adalah kegiatan individu dalam menemukan Tuhan, karena itu metode atau tata cara lakunya akan berbeda bagi setiap individu, meskipun ajaran atau kitab yang digunakan sama.

Laku prihatin yang banyak dilakukan oleh orang jawa yang sudah mentradisi dan mendarah daging antara lain: berpuasa, menyepi, bertapa, menahan tidur, berpantang, ritual perjalanan dan memperbaiki moral, akhlak dan perilaku.

Untuk postingan kali ini kita akan membahaas puasa yang banyak dijalani oleh masyarakat jawa. 

Laku puasa ini sangat istimewa, karena dari sekian banyak amalan hanya amalan puasalah yang langsung mendapatkan penilaian (pahala) dari Allah SWT, tanpa melalui perantara malaikat sekalipun, sehingga siapapun yang menjalankan laku puasa biasnya lebih cepat untuk menemukan Tuhan.

Puasa dalam laku prihatin tidak berbeda jauh dengan puasa di bulan Ramadhan yang dijalani oleh kaum muslimin, yaitu tidak makan, minum, merokok, berhubungan suami istri dan menahan hawa nafsu dalam selang waktu tertentu. selain itu juga dilarang melakukan perbuatan perbuatan tercela seperti mencuri, menipu, menggunjing serta pantangan pantangan lain yang sudah ditetapkan sebagai syariat, agar nilai dari puasa tidak rusak atau hilang. Makna puasa bagi orang jawa diantaranya adalah:

  • sebagai bentuk keprihatinan sekaligus praktekasketisme, yang berarti puasa merupakan praktek untuk merasakan dan membiasakan hal-hal yang tidak enak (menahan) hingga menemukan kebahagiaan dan kekuatan dalam keprihatinan, dan tujuannya agar tidak mudah tergoda pada pengaruh keduaniawian, karena itu puasa juga dapat dikatakan sebagai sarana penyucian diri dan mendekatkan pada Tuhan.
  • sarana penguatan batin, dengan menahan hawa nafsu selama puasa secara konsisten dapat dipastikan kita akan terjauh dari pikiran dan perbuatan negatif setelahnya.
  • sebagai bagian dari ibadah, artinya sebagai jalan melaksanakan perintah Tuhan.
sedangkan tujuan orang jawa berpuasa kebanyakan adalah agar memperoleh ketentraman dan kebahagiaan lahir dan batin, ada yang agar anak cucunya kelak menjadi orang terpandang, hidup bahagia, cukup rejeki. Ada yang berpuasa sebagai proses ritual mendaptkan kesaktian atau dalam rangka latihan kanuragan, ada pula yang berpuasa agar  bisa mendapatkan pangkat atau kedudukan tertentu. apapun tujuan dari berpuasa, berpuasa sudah menjadi bagian dari laku prihatin karena puasa adalah satu satunya ibadah yang berhubungan langsung dengan sang pencipta, dengan kata lain dengan berpuasa segala sesuatu (niat apapun) langsung Allah sendiri yang memberikan imbalannya.

Laku puasa yang biasa dilakukan oleh masyarakat jawa diantaranya:
  • Puasa Ramadhan
Puasa Ramadhan merupakan rukun Islam yang ke 3 yang wajib dilaksanakan oleh umat muslim. karena mayoritas orang jawa adalah muslim maka puasa Ramadhan sudah menjadi bagian sosial tak terpisahkan bagi masyarakat jawa, disamping tradisi mudik dan lebaran yang menjadi even untuk silaturohmi setelah lebaran.
Sebelum masuk Ramadhan, bagi yang mau berpuasa diwajibkan mandi besar terlebih dahulu dengan tujuan mensucikan diri sebelum memasuki bulan suci, ritual mandi besar ini biasa disebut dengan PADUSAN, yang budaya ini sudah berkembang menjadi daya tarik wisata bagi tempat tempat pemandian/telaga.
Selama menjalani puasa Ramadhan diharuskan untuk melakukan ibadah lain seperti Sholat Taraweh< Witir dan disunahkan banyak membaca Al Qur'an. makan sahur sebelum imsyak dan berbuka setelah maghrib, selama puas dilarang untuk makan, minum, berhubungan suami istri dan dilarang melakuakan perbuatan tercela yang dapat mengurangi atau menghilangkan pahala puasa.
  • Puasa Senin-Kemis
Puasa ini dilakukan setiap hari senin dan kamis, dimana puas dua hari tersebuat adalah rangkaian dan tidak bisa dipisahkan sendiri-sendiri, artinya tidak boleh dilakukan hari senin saja atau hari kamis saja. tata cara puasa senin kamis seperti yang disunahkan Rosulullah Muhammad SAW sama seperti puasa pada bulan Ramadhan. puasa ini biasanya dapat mempercepat hajat yang di punyai yang melakukan puasa.
  • Puasa Weton
Puasa weton dijalankan setiap hari kelahiran, baik kelahiran diri sendiri maupun kelahiran orang orang dekat seperti anak, cucu, istri atua suami. puasa weton dilakukan setiap slepan (35 hari) contoh seseorang yang lahirnya selasa legi, dia akan berpuasa weton setiap selasa legi. Tujuan laku puasa ini untuk memohon keselamatan, kesehtan, kemudahan dalam bekerja dan mencari risqy.

Puasa weton erat hubungannya dengan kepercayaan jawa tentang adanya sedulur papat lima pancer yang menyertai kehidupan seseorang ketika dilahirkan, yaitu: Kawah/Ketuban, Ari-ari/Tembuni, darah, tali pusar dan aku (wujud manusia). dalam kepercayaan jawa kelima unsur itu selalu menyertai keberadaan sang aku dalam menjalani kehidupan, sehingga melakukan puasa weton bertujuan untuk melakukan hubungan dengan saudara empat yang lahir bersama agar mendapat kemudahan dalam hidup. 
  • Puasa Mutih
Puasa mutih adalah puasa yang tidak boleh makan apa-apa kecuali nasi putih (tanpa sayur, garam, gula) dan minumnya pun air putih (tanpa teh, kopi, gula). sebelu melakukan puasa mutih, yang bersangkutan diharuskan mandi keramas terlebih dahulu, untuk mensucikan diri, kemudian menyatakan niat untuk apa puasa mutih itu, dan berapa hari akan dikerjakan. biasanya puasa mutih dilakukan dalam hitungan ganjil (1 hari, 3 hari, 5 hari, 7 hari, dst). sahur sebelum shubuh dan buka puasa setelah maghrib dengan nasi putih dan air putih saja, tidak boleh berhubungan suami istri dan melakukan tindakan yang membatalkan puasa, berkata kotor, berjudi, bergunjing, menipu, mencuri dll. Pada malam hari digunakan untuk wirid dan berdoa agar usahanya segera dikabulkan. puasa mutih biasanya dilakukan bukan hanya sekali, tetapi dilakukan setiap selapan (35 hari) khusus pada hari hari tertentu seperti weton, jumlah hari yang neptunya empat puluh yaitu selasa kliwon-rebo legi- kamis pahing dan kamis wage-jumat kliwon-sabtu legi.

manfaat puasa mutih adalah meningkatkan kualitas batin, moral, akhlak dan perilaku hingga mencapai kondisi putih artinya bersih tidak bernoda, tidak berdosa, tidak dipenuhi hawa nafsu, sehinggal mencapai kedekatan dengan Allah dan apapun yang diminta akan diijabah. sebagai laku prihatin dalam mencapai landasan batin untuk memperoleh kesaktian, ajian tertentu.
  • Puasa Ngrowot
krowodan dalam bahasa jawa berarti buah dan sayur, puasa ngrowot berarti puasa yang hanya diperbolehkan makanan krowodan (singkong, ketela, buah, atau sayur sejenis) tidak boleh makan daging, ikan, nasi, ketan dll, makan dan minum krowodan juga hanya boleh dilakukan ketika sahur dan berbuka. waktu pelaksanaan ngrowod biasanya sangat lama, bisa berbulan atau bertahun-tahun.

Puasa ngrowod bertujuan untuk menjaga kesehatan badan, menghindari penyakit tertentu. meningkatkan kualitas batin dan untuk mengendalikan diri, karena secara tak langsung menjadi vegetarian diharapkan sifat tumbuhan dapat meresap dalam sanubari, artinya nafsu amara, aluamah, supiyah dapat dikendalikan dengan baik untuk menumbuhkan nafsu mutmainah.
  • Puasa Ngebleng
Puasa ngebleng adalah puasa tidak makan, tidak minum selama waktu tertentu (sehari semalam, tiga hari tiga malam), pada malam hari melakukan wiridan dan dzikir untuk mendekatkan diri kepada Allah, dan berdoa sesuai dengan maksud puasa ngebleng.
  • Puasa Patigeni
Puasa pati geni hampir sama dengan puasa ngebleng, bedanya jika puasa pati geni tidak boleh beraktifitas di luar rumah dan berkomunikasi dengan orang lain, tidak menyalakan lampu. dan waktunya digunakan untu wirid, dzikir dan berdoa. biasanya puasa pati geni digunakan untuk mencapai ilmu kebatinan dan kanuragan tertentu.
  • Puasa Ngepel
Puasa ngepel hampir sama dengan puasa mutih, bedanya untuk puasa ngepel yang dimakan hanya nasi sekepal tangan untuk sahur dan buka puasa, puasa ini biasanya dilakuan sampai 7 hari. tujuan puasa ini biasanya untuk mencapai tingkatan batin dan ilmu kanuragan tertentu.
  • Puasa Dawud
Puasa Dawud adalah puasa seperti yang diajarkan Nabi Dawud AS, puasa ini seperti puasa biasa tetapi dilakukan sehari puasa, sehari tidak (selang seling), puasa ini bisa dilakukan dalam waktu yang lama. biasanya puasa Dawud dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan cita-cita tertentu.

Demikian beberapa puasa yang disyariatkan masyarakat jawa, walaupun kadang ada yang menentang karena dianggap tidak sesuai dengan syariat agama, akan tetapi hasil dari puasa puasa ini dapat dilihat pada para sesepuh pada jaman dahulu yang sakti dan mempunyai tingkat kebatinan yang tinggi. jika kita mau dan bisa melakukan insyaAllah kita punya tingkat batin yang tinggi dan mampu menjaga diri dari perbuatan tercela dan dapat membantu memberikan kemakmuran pada bangsa kita...

semoga tulisan ini bermanfaat ...

Next pembahasan tentang laku prihatin yang ke dua yaitu Menyepi....

DAILY MOTIVATIONS: BIG MOUTH OF THE FAITH

"Anybody who has ever seriously involved in any work must have known that at the gate of the temple of science are words, you must have faith" (MAX Planx)

Sure success ...
Sure can ...
Sure dreams ...
Be assured God with us ...

The words were often us when we attend a motivational seminar, yes ... the motivator has always waged a sense of confidence and raise the spirit and confidence (awaken a sleeping giant). The success will come if the self-confidence and confidence are already steely inside, with a capital of confidence, businesses are not considered to be the largest business, with a capital conviction, an ugly man can have a beautiful wife ... (wants ..), with capital beliefs, ideals can be realized, and only with confidence, every dream can be realized.

However, say the words much easier than applying, everybody can say hundreds or even thousands of times that he was sure something will be successfully achieved, but in his heart, there is still doubt so that he only assured in the mouth but his conviction is not making moves to realize the belief.

The Prophet once told the Companions, that faith is in the hearts, pronounced with oral and proved by deeds, in other words, unsure if just spoken only and are not able to move themselves realize his conviction as same as nonsense !!!!

The following story, hopefully, we can describe, whether that belief?
Chek it out ...

At one time there was an accomplished archer who never lost every match archery, shot albeit never misses. The greatness of the archer had been heard across the country. It has become a famous archer, a lot of people who want to see his greatness ...

Once in the celebration of the harvest season, local authorities organize entertainment events and presenting the archer to entertain residents, villagers flock to come to the field to witness the greatness of the archer, not just from the local village, but from all over the country came to watch the greatness archer, which is making everyone curious.

It was time show, before performing The Archer asked people.

"Hi, villagers, do you know me?"
"Yes, we know you," said the villagers in unison.
"Did you hear my greatness ?, who I beat?"
"We've heard your greatness, you also have conquered the famous commander of the archery clever."

"Okay, let's start the show."

The Archer aiming coconuts in a palm tree on the edge of the clearing, and dessss ..... !!! with a single shot, a bunch of coconuts fell to the ground ...

Residents cheered, muttering amazed ...

Then the archers take papaya fruit and put it in the middle of the field, and with one aim, bleeessss !!! papaya fruit was pierced by arrows, the audience became increasingly boisterous cheering ...

Then the archers took the apples, then grapes, and shot him without missing the slightest ...

Until then a bird flying low, without wasting time, bowman immediately pointing his bow towards the bird and plaakkkk ..... desssss ,,,, once shooting a bird fall to the ground and dies ... the audience is made up of wonder and awes the greatness of the archer.

Then the archers made a contest,

"Who wants to get a bag of gold, gold weighs 10 Kg? ', He said, holding up Kampil (cloth pouch) containing gold.

The audience scrambling to join the competition, and then the archer said again

"Those who want to get this gold, please take the apples in the basket and place it on top of my head, I will shoot apples".

All the audience was silent, which had fought to get the gold from the archer, now all quiet without any movable or say ...

"Apparently, your belief to me only in the mouth only".

Thus, say the word SURE it were as easy to back your hand, but when he found a challenge in his belief, most people will soon fade belief, perhaps only one of a thousand people who continue to harden his confidence when getting an exam.

Many success stories of the conglomerate or the champion of the world because they are able to overcome the challenges that weakened their faith, call it the owner of Facebook, Mark Zuckerberg or owner of the KFC Colonel Sanders and many others.
I myself have had experiences with confidence ..., at the time of high school graduation, I am very sure you will go on public universities easily, my favorite high school is in the top 10 best high school in Indonesia, but the conviction was not able to move me to try to grab it and eventually ..... I failed to get in at the Universities ...

Then after two years I was a vacuum of formal education I was moved again to school (college), the capital only prayer and convinced me to sign up UMPTN for the second time, but this time the taste sure I could move the heart and the physical me to try, I learned without knowing time, time that I'm sure sign in mathematics, and finally .... tara ... I received at the Universities ...

So, the belief should not only be spoken in the lip, but the conviction should be able to move the hearts and physically, to achieve what we believe ...

In the book the secret to saying that "the vibrations of objects are small (not shown) is greater than the vibration of large objects (visible)", therefore, what we think of it like vibration, the more we are strong thinking, the stronger our beliefs and the easier we are to achieve what we would expect, whether it's positive or negative thoughts, so it would be lucky if we always positive-minded ...

SO, LET'S BE POSITIVE THINKING ...

hopefully useful and God always blesses us all. Ameen

(FROM THE BOOK OF LIFE DO NOT LIKE THE PIG AND MONKEY)

KEYAKINAN SI MULUT BESAR

"Siapa saja yang pernah terlibat secara serius dalam karya apapun, pasti tahu bahwadi bagian gerbang kuil ilmu pengetahuan terdapat kata, Engkau harus punya keyakinan" (MAX Planx)

Yakin sukses.....
Yakin bisa ....
Yakin meraih impian....
Yakinlah Allah bersama kita ...

Kata-kata itu sering kita dengan ketika kita menghadiri sebuah seminar motivasi, ya...sang motivator selalu mengobarkan rasa yakin dan membangkitkan semangat dan kepercayaan diri (membangkitkan raksasa yang sedang tidur). Keberhasilan akan menghampiri jika rasa percaya diri dan keyakinan sudah membaja di dalam diri, bermodalkan yakin bisnis yang tidak dianggap bisa menjadi bisnis terbesar, dengan modal yakin seorang lelaki jelek bisa mempunyai istri yang cantik ...(maunya..), bermodal yakin cita-cita dapat terwujud, dan hanya dengan keyakinan setiap impian dapat terwujud.

Akan tetapi, mengucapkan kata-kata jauh lebih mudah daripada mengaplikasikan, setiap orang bisa berkata beratus bahkan beribu kali bahwa dia yakin sesuatu akan berhasil diraihnya, tetapi dalam hatinya masih ada keraguan sehingga sehingga dia hanya yakin di mulut tetapi keyakinannya tidak menjadikannya bergerak mewujudkan keyakinannya.

Rosulullah SAW pernah menyampaikan kepada para shahabat bahwa yakin itu dihati, diucapkan dengan lisan dan dibuktikan dengan perbuatan, dengan kata lain yakin jika hanya diucapkan saja dan tidak mampu menggerakkan diri mewujudkan keyakinannya sama saja dengan BOHONG BESAR!!!!

cerita berikut ini semoga bisa menggambarkan tentang apa itu keyakinan...
cekidot...

Pada suatu waktu tersebutlah seorang pemanah ulung yang tidak pernah kalah dalam setiap pertandingan memanah, bidikannya sekalipun tidak pernah meleset. kehebatan pemanah itu sudah didengar seantero negeri, pemanah itu menjadi sangat terkenal, banyak orang yang ingin menyaksikan kehebatannya...

suatu ketika dalam perayaan panen raya, penguasa setempat mengadakan acara hiburan dan menghadirkan sang pemanah untuk menghibur warganya, warga desa berbondong bondong datang ke tanah lapang untuk menyaksikan kehebatan sang pemanah, bukan hanya dari desa setempat, tetapi dari seluruh pelosok negeri datang untuk menyaksikan kehebatan pemanah yang sangat membuat penasaran itu....

tibalah waktu pertunjukan, sebelum melakukan pertunjukan sang pemanah bertanya kepada orang-orang.

"wahai warga desa, apakah kalian mengenalku?"
"Iya, kami mengenalmu", kata penduduk desa serentak.
"apakah kalian sudah mendengan kehebatanku?, siapa saja yang aku kalahkan?"
"Kami sudah mendengan kehebatanmu, kamu juga telah mengalahkan panglima yang terkenal pandai memanah itu."

"Baiklah, mari kita mulai pertunjukannya."

Sang pemanah membidik buah kelapa yang ada di pohon kelapa di pinggir tanah lapang itu, dan dessss.....!!!dengan sekali bidik, satu janjang kelapa jatuh ke tanah...

warga bersorak sorai, sambil menggumamkan decak kagum...

kemudian sang pemanah mengambil buah pepaya dan meletakannya di tengah lapangan, dan dengan sekali bidik, bleeessss!!! buah pepaya itu tertembus anak panah, para penonton semakin riuh bersorak...

kemudian sang pemanah mengambil buah apel, kemudian buah anggur dan membidiknya tanpa meleset sedikitpun...

sampai kemudian lewatlah seekor burung yang terbang rendah, tanpa membuang waktu, sang pemanah segera mengarahkan busurnya ke arah burung itu dan plaakkkk.....desssss,,,,sekali bidik burung itu jatuh ketanah dan mati...penonton dibuat heran dan terkagum-kagum atas kehebatan sang pemanah.

Kemudian sang pemanah membuat sebuah sayembara,

"siapa yang mau mendapatkan emas satu kantong ini, emas ini beratnya 10 Kg?', katanya sambil mengacungkan kampil berisi emas

para penonton berebut untuk mengikuti sayembara, lalu kemudian sang pemanah kembali berkata

"Yang mau mendapatkan emas ini, silahkan mengambil buah apel dikeranjang dan letakkan di atas kepala, aku akan membidik buah apel itu".

semua penonton terdiam, yang semula berbut ingin mendapatkan emas dari sang pemanah, sekarang semua terdiam tanpa ada yang bergerak maupun berucap...

"Ternyata keyakinan kalian kepadaku hanya di mulut saja".

demikianlah, mengucapkan kata YAKIN itu semudah membalikan telapak tangan, tetapi ketika mendapati tantangan dalam keyakinannya sebagian besar orang akan segera memudar keyakinannya, mungkin hanya satu dari seribu orang yang terus membajakan keyakinannya ketika mendapatkan ujian.

banyak kisah sukses dari para konglomerat atau juara di dunia karena mereka mampu mengatasi tantangan yang melemahkan keyakinan mereka, sebut saja pemilik facebook, atau pemilik KFC kolonel sanders dan masih banyak lagi yang lain.

saya sendiri pernah mengalami pengalaman dengan keyakinan ..., pada waktu kelulusan SMA saya sangat yakin akan masuk di perguruan tinggi negeri dengan mudah, secara saya sekolah di SMA favorite yang masuk dalam 10 besar SMA terbaik di Indonesia, tetapi keyakinan itu tidak mampu menggerakkan saya untuk berusaha meraihnya dan akhirnya .....saya gagal masuk di perguruan tinggi negeri...

kemudian setelah 2 tahun saya vakum dari pendidikan formal saya tergerak lagi untuk sekolah (kuliah), hanya bermodal doa dan yakin saya mendaftar UMPTN untuk yang kedua kali, tetapi kali ini rasa yakin saya bisa menggerakan hati dan fisik saya untuk berusaha, saya belajar tanpa kenal waktu, waktu itu saya yakin masuk di matematika, dan akhirnya ....tara ...di terima di Perguruan Tinggi negeri...

jadi, keyakinan seharusnya tidak hanya terlontar di bibir saja, tetapi keyakinan harus mampu menggerakkan hati dan fisik, untuk meraih apa yang kita yakini ...

dalam buku the secret dikatakan bahwa "getaran dari benda benda yang kecil (tak tampak) lebi besar dari pada getaran dari benda-benda besar (tampak)", karena itu apa yang kita pikirkan itu seperti getaran, semakin kita kuat memikirkan, semakin kuat keyakinan kita dan semakin mudah kita untuk meraih apa yang kita fikirkan, entah itu pikiran positif maupun negatif, jadi akan lebih beruntung jika kita selalu berfikiran positif...

SO, LET'S BE POSITIF THINKING...

semoga bermanfaat dan Allah selalu merahmati kita semua. aamiin 
\
(FROM THE BOOK HIDUP JANGAN SEPERTI BABI DAN KERA)

FILOSOFI HIDUP: MBEGEGEG UGEG UGEG HEMEL HEMEL SAK DULITO


Sang Hyang Ismaya yang banyak dikenal dengan nama Semar adalah salah satu potret kesederhanaan masyarakat jawa, dalam kisah pewayangan Semar adalah nama batur (abdi) dari kesatria pandawa yang bertugas mengasuh pandawa, dan yang paling sering diiikuti adalah Raden Harjuno (Raden Janoko). dalam setiap kemunculannya Semar selalu di dampingi oleh putra-putranya yang tergabung dalam grup Ponokawan (mungkin mirip grup Warkop, karena kekonyolannya).

Dalam banyak kisah pewayangan jawa, Semar digambarkan sebagai seorang tua berwajah jelek, dengan hidung pesek, tetapi mempunyai kebijaksanaan yang sejajar dengan Bathara Kresna, dalam filosofi jawa, Semar banyak digambarkan sebagai lurah yang adil dan bijaksana. banyak pitutur luhur yang disampaikan Semar kepada para asuhannya (Pandawa). filosofi Semar mengajarkan kita untuk tidak melihat segala sesuatu dari luarnya saja, bisa jadi apa yang kita lihat tidak seperti apa yang kita bayangkan.

Pitutur luhur yang paling terkenal dari Semar adalah "MBEGEGEG, UGEG-UGEG, HEMEL-HEMEL SAKDULITO", karena dalam setiap kemunculan Semar, kata inilah yang pertama muncul. Bagi masyarakat jawa jaman sekarang mungkin tidak terlalu memperhatikan atau bahkan ada yang tidak paham arti dari kata kata tersebut. Kata MBEGEGEG berarti DIAM, UGEG-UGEG berarti BERGERAK, HEMEL-HEMEL berarti MAKAN dan SAKDULITO artinya cuma SAKDULIT (sangat sedikit). Kata ini mempunyai filosofi yang sangat luhur dalam bahasa indonesia dapat diartikan, "Jika ingin makan, jangan hanya diam,tapi bergeraklah (bekerja), biarpun sedikit jika itu hasil kerja akan membawa keberkahan dalam hidup".

Pada masa sekarang yang serba instan, orang dididik untuk menjadikan segala sesuatu untuk dapat cepat diraih tanpa memperdulikan jalan yang diambil, bahkan sebagian orang tidak mau berusaha dan hanya menggantungkan diri kepada orang lain.

filosofi MBEGEGEG UGEG-UGEG HEMEL HEMEL SAKDULITO, mengajarkan kita untuk bekerja dan berusaha untuk mendapatkan hasil yang bisa untuk menghidupi keluarga, dalam kata lain jika kita ingin makan (sejahtera/sukses) kita harus bekerja dan tidak berpangku tangan, walaupun sedikit hasilnya jika itu hasil yang halal akan mencukupi semua kebutuhan kita.

semoga bermanfaat, kunjungi terus blog ini untuk filosofi yang lebih cetar lagi...