Tuesday, 19 July 2016

KEYAKINAN SI MULUT BESAR

"Siapa saja yang pernah terlibat secara serius dalam karya apapun, pasti tahu bahwadi bagian gerbang kuil ilmu pengetahuan terdapat kata, Engkau harus punya keyakinan" (MAX Planx)

Yakin sukses.....
Yakin bisa ....
Yakin meraih impian....
Yakinlah Allah bersama kita ...

Kata-kata itu sering kita dengan ketika kita menghadiri sebuah seminar motivasi, ya...sang motivator selalu mengobarkan rasa yakin dan membangkitkan semangat dan kepercayaan diri (membangkitkan raksasa yang sedang tidur). Keberhasilan akan menghampiri jika rasa percaya diri dan keyakinan sudah membaja di dalam diri, bermodalkan yakin bisnis yang tidak dianggap bisa menjadi bisnis terbesar, dengan modal yakin seorang lelaki jelek bisa mempunyai istri yang cantik ...(maunya..), bermodal yakin cita-cita dapat terwujud, dan hanya dengan keyakinan setiap impian dapat terwujud.

Akan tetapi, mengucapkan kata-kata jauh lebih mudah daripada mengaplikasikan, setiap orang bisa berkata beratus bahkan beribu kali bahwa dia yakin sesuatu akan berhasil diraihnya, tetapi dalam hatinya masih ada keraguan sehingga sehingga dia hanya yakin di mulut tetapi keyakinannya tidak menjadikannya bergerak mewujudkan keyakinannya.

Rosulullah SAW pernah menyampaikan kepada para shahabat bahwa yakin itu dihati, diucapkan dengan lisan dan dibuktikan dengan perbuatan, dengan kata lain yakin jika hanya diucapkan saja dan tidak mampu menggerakkan diri mewujudkan keyakinannya sama saja dengan BOHONG BESAR!!!!

cerita berikut ini semoga bisa menggambarkan tentang apa itu keyakinan...
cekidot...

Pada suatu waktu tersebutlah seorang pemanah ulung yang tidak pernah kalah dalam setiap pertandingan memanah, bidikannya sekalipun tidak pernah meleset. kehebatan pemanah itu sudah didengar seantero negeri, pemanah itu menjadi sangat terkenal, banyak orang yang ingin menyaksikan kehebatannya...

suatu ketika dalam perayaan panen raya, penguasa setempat mengadakan acara hiburan dan menghadirkan sang pemanah untuk menghibur warganya, warga desa berbondong bondong datang ke tanah lapang untuk menyaksikan kehebatan sang pemanah, bukan hanya dari desa setempat, tetapi dari seluruh pelosok negeri datang untuk menyaksikan kehebatan pemanah yang sangat membuat penasaran itu....

tibalah waktu pertunjukan, sebelum melakukan pertunjukan sang pemanah bertanya kepada orang-orang.

"wahai warga desa, apakah kalian mengenalku?"
"Iya, kami mengenalmu", kata penduduk desa serentak.
"apakah kalian sudah mendengan kehebatanku?, siapa saja yang aku kalahkan?"
"Kami sudah mendengan kehebatanmu, kamu juga telah mengalahkan panglima yang terkenal pandai memanah itu."

"Baiklah, mari kita mulai pertunjukannya."

Sang pemanah membidik buah kelapa yang ada di pohon kelapa di pinggir tanah lapang itu, dan dessss.....!!!dengan sekali bidik, satu janjang kelapa jatuh ke tanah...

warga bersorak sorai, sambil menggumamkan decak kagum...

kemudian sang pemanah mengambil buah pepaya dan meletakannya di tengah lapangan, dan dengan sekali bidik, bleeessss!!! buah pepaya itu tertembus anak panah, para penonton semakin riuh bersorak...

kemudian sang pemanah mengambil buah apel, kemudian buah anggur dan membidiknya tanpa meleset sedikitpun...

sampai kemudian lewatlah seekor burung yang terbang rendah, tanpa membuang waktu, sang pemanah segera mengarahkan busurnya ke arah burung itu dan plaakkkk.....desssss,,,,sekali bidik burung itu jatuh ketanah dan mati...penonton dibuat heran dan terkagum-kagum atas kehebatan sang pemanah.

Kemudian sang pemanah membuat sebuah sayembara,

"siapa yang mau mendapatkan emas satu kantong ini, emas ini beratnya 10 Kg?', katanya sambil mengacungkan kampil berisi emas

para penonton berebut untuk mengikuti sayembara, lalu kemudian sang pemanah kembali berkata

"Yang mau mendapatkan emas ini, silahkan mengambil buah apel dikeranjang dan letakkan di atas kepala, aku akan membidik buah apel itu".

semua penonton terdiam, yang semula berbut ingin mendapatkan emas dari sang pemanah, sekarang semua terdiam tanpa ada yang bergerak maupun berucap...

"Ternyata keyakinan kalian kepadaku hanya di mulut saja".

demikianlah, mengucapkan kata YAKIN itu semudah membalikan telapak tangan, tetapi ketika mendapati tantangan dalam keyakinannya sebagian besar orang akan segera memudar keyakinannya, mungkin hanya satu dari seribu orang yang terus membajakan keyakinannya ketika mendapatkan ujian.

banyak kisah sukses dari para konglomerat atau juara di dunia karena mereka mampu mengatasi tantangan yang melemahkan keyakinan mereka, sebut saja pemilik facebook, atau pemilik KFC kolonel sanders dan masih banyak lagi yang lain.

saya sendiri pernah mengalami pengalaman dengan keyakinan ..., pada waktu kelulusan SMA saya sangat yakin akan masuk di perguruan tinggi negeri dengan mudah, secara saya sekolah di SMA favorite yang masuk dalam 10 besar SMA terbaik di Indonesia, tetapi keyakinan itu tidak mampu menggerakkan saya untuk berusaha meraihnya dan akhirnya .....saya gagal masuk di perguruan tinggi negeri...

kemudian setelah 2 tahun saya vakum dari pendidikan formal saya tergerak lagi untuk sekolah (kuliah), hanya bermodal doa dan yakin saya mendaftar UMPTN untuk yang kedua kali, tetapi kali ini rasa yakin saya bisa menggerakan hati dan fisik saya untuk berusaha, saya belajar tanpa kenal waktu, waktu itu saya yakin masuk di matematika, dan akhirnya ....tara ...di terima di Perguruan Tinggi negeri...

jadi, keyakinan seharusnya tidak hanya terlontar di bibir saja, tetapi keyakinan harus mampu menggerakkan hati dan fisik, untuk meraih apa yang kita yakini ...

dalam buku the secret dikatakan bahwa "getaran dari benda benda yang kecil (tak tampak) lebi besar dari pada getaran dari benda-benda besar (tampak)", karena itu apa yang kita pikirkan itu seperti getaran, semakin kita kuat memikirkan, semakin kuat keyakinan kita dan semakin mudah kita untuk meraih apa yang kita fikirkan, entah itu pikiran positif maupun negatif, jadi akan lebih beruntung jika kita selalu berfikiran positif...

SO, LET'S BE POSITIF THINKING...

semoga bermanfaat dan Allah selalu merahmati kita semua. aamiin 
\
(FROM THE BOOK HIDUP JANGAN SEPERTI BABI DAN KERA)

No comments:

Post a Comment