Friday 22 July 2016

FILOSOFI HIDUP: WEJANGAN KI LURAH BODRONOYO

Raden Pancal Pamor


Orang Jawa terkenal dengan pegangan hidup yang sangat adi luhung, akan tetapi pada jaman modern ini filosofi yang menjadi pegangan hidup itu sudah luntur terlupakan, mungkin hanya sebagian kecil saja dari masyarakat jawa yang masih mengingat, sebagian kecil dari yang mengingat itu yang masih menjalankan dan sebagian besar sudah tidak menjalankan....apa lagi ingat...

Sekedar mengingatkan kembali dan semoga bisa kita ejawantahkan dalam kehidupan kita, berikut ini beberapa filosofi Jawa pilihan, sengaja ditulis bersambung agar bisa memahami sedikit demi sedikit....

lets Go, bukan Pokemon Go tapi pokokmen Go (yang penting Go)....

Sopo kang menehi kebecikan marang liayn, bakal winales becik dening liyan.
Barangsiapa berbuat kebaikan kepada orang lain, akan dibalas kebaikan pula dari orang lain
.
Kadonyan kang olo iku tegese mung ngangsa ngangsa golek bandha ndonya, ora mikirake kiwo tengene, ora mikirake batine wong liya.
Kesenangan dunia yang dinilai tidak baik itu adalah hidup yang hanya untuk mengejar kekayaan belaka, tidak peduli pada masyarakat, tidak peduli dengan perasaan orang lain.

Sugih ora marakke malih, dana driyah dadi rowang ngadhep Gusti Allah.
Kekayaan tidak merubah sifat hakiki (asli) pada diri seseorang, sedekah menjadi nilai tambah dihadapan Gusti Allah.

Gabah digengem buthuken, disebar lemah ngebaki sawah.
Harta yang disimpan atau digenggam sendiri pasti akan rusak (busuk), jika di sebar (sedekahkan) akan memenuhi kebaikan di dunia.

Nulung sakpepadhaning titah aja mikir wadhuk, kanthong lan wayah. Awan bengi yen turah isining kendhi lumunturno marang sesami.
menolong sesama jangang memikirkan perut, dompet dan waktu. Siang malam jika punya rejeki berlebih berikan sebagian kepada sesama. Maksudnya menolong sesama tidak perlu banyak pertimbangan.

Sopo luwih ora keno muni luweh.
Siapa yang mempunyai kelebihan harta tidak boleh acuh/tidak peduli dengan sesama

Dadiyo wong kang seneng nandur wiji keli
Jadilah orang yang suka menanam biji yang hanyut, maksudnya kita membantu orang lain tanpa harus mengharapkan balasan, biarkan saja di tempat mana kita akan mendapat balasan atas kebaikan kita.

Bandha donya bisa lunga, pangkat bisa oncat, bojo ayu bisa mlayu
Harta bisa hilang, pangkat bisa diambil dan istri cantik bisa pergi. maksudnya harta, pangkat dan istri cantik itu tidak ada artinya jika kita tak bisa menjaga dengan baik, karena suatu saat bisa diambil oleh yang Maha Kuasa.

Siji pesthi, loro jodho, telu tibaning wahyu, papat kodrat lima bandha kabeh kagungane Gusti Allah
kepastian (mati), jodoh, rejeki, kodrat dan harta adalah milik Allah, manusia hanya menerima dan menjalani saja.

itulah beberapa Falsafah Jawa tentang berserah dan saling membantu sesama karena "tiyang sepuh" menyadari bahwa apapun yang ada pada diri seseorang semuanya hanyalah titipan dan suatu saat akan hilang, akan lebih berguna apabila memberikan manfaat kepada sesama.

Semoga bermanfaat...
salam sukses...

1 comment: