Tuesday, 19 July 2016

FILOSOFI HIDUP: MBEGEGEG UGEG UGEG HEMEL HEMEL SAK DULITO


Sang Hyang Ismaya yang banyak dikenal dengan nama Semar adalah salah satu potret kesederhanaan masyarakat jawa, dalam kisah pewayangan Semar adalah nama batur (abdi) dari kesatria pandawa yang bertugas mengasuh pandawa, dan yang paling sering diiikuti adalah Raden Harjuno (Raden Janoko). dalam setiap kemunculannya Semar selalu di dampingi oleh putra-putranya yang tergabung dalam grup Ponokawan (mungkin mirip grup Warkop, karena kekonyolannya).

Dalam banyak kisah pewayangan jawa, Semar digambarkan sebagai seorang tua berwajah jelek, dengan hidung pesek, tetapi mempunyai kebijaksanaan yang sejajar dengan Bathara Kresna, dalam filosofi jawa, Semar banyak digambarkan sebagai lurah yang adil dan bijaksana. banyak pitutur luhur yang disampaikan Semar kepada para asuhannya (Pandawa). filosofi Semar mengajarkan kita untuk tidak melihat segala sesuatu dari luarnya saja, bisa jadi apa yang kita lihat tidak seperti apa yang kita bayangkan.

Pitutur luhur yang paling terkenal dari Semar adalah "MBEGEGEG, UGEG-UGEG, HEMEL-HEMEL SAKDULITO", karena dalam setiap kemunculan Semar, kata inilah yang pertama muncul. Bagi masyarakat jawa jaman sekarang mungkin tidak terlalu memperhatikan atau bahkan ada yang tidak paham arti dari kata kata tersebut. Kata MBEGEGEG berarti DIAM, UGEG-UGEG berarti BERGERAK, HEMEL-HEMEL berarti MAKAN dan SAKDULITO artinya cuma SAKDULIT (sangat sedikit). Kata ini mempunyai filosofi yang sangat luhur dalam bahasa indonesia dapat diartikan, "Jika ingin makan, jangan hanya diam,tapi bergeraklah (bekerja), biarpun sedikit jika itu hasil kerja akan membawa keberkahan dalam hidup".

Pada masa sekarang yang serba instan, orang dididik untuk menjadikan segala sesuatu untuk dapat cepat diraih tanpa memperdulikan jalan yang diambil, bahkan sebagian orang tidak mau berusaha dan hanya menggantungkan diri kepada orang lain.

filosofi MBEGEGEG UGEG-UGEG HEMEL HEMEL SAKDULITO, mengajarkan kita untuk bekerja dan berusaha untuk mendapatkan hasil yang bisa untuk menghidupi keluarga, dalam kata lain jika kita ingin makan (sejahtera/sukses) kita harus bekerja dan tidak berpangku tangan, walaupun sedikit hasilnya jika itu hasil yang halal akan mencukupi semua kebutuhan kita.

semoga bermanfaat, kunjungi terus blog ini untuk filosofi yang lebih cetar lagi...

No comments:

Post a Comment