Tuesday, 19 July 2016

FILOSOFI HIDUP: RITUAL JAWA DALAM MENEMUKAN TUHAN (PART 1)


Dalam masyarakat jawa, proses penemuan Tuhan tidak serta merta langsung di dapat secara instan, akan tetapi melalui tahapan tahapan yang tidak mudah dilakukan. proses penemuan itu dilakun dengan laku prihatin. laku prihatin orang jawa banyak bersumber pada keyakinan, adat budaya, dan nasihat para leluhur (empu, raj, wali, kyai), ajaran kejawen masalalu, pujangga, kisah kisah wayang, legenda dan ajaran agama yang sempat mewarnai perjalanan sejarah jawa, yaitu Hindu-Budha dan Islam.

Oleh karena itu laku prihatin masing masing individu tidak sama, karena laku prihatin pada hakikatnya adalah kegiatan individu dalam menemukan Tuhan, karena itu metode atau tata cara lakunya akan berbeda bagi setiap individu, meskipun ajaran atau kitab yang digunakan sama.

Laku prihatin yang banyak dilakukan oleh orang jawa yang sudah mentradisi dan mendarah daging antara lain: berpuasa, menyepi, bertapa, menahan tidur, berpantang, ritual perjalanan dan memperbaiki moral, akhlak dan perilaku.

Untuk postingan kali ini kita akan membahaas puasa yang banyak dijalani oleh masyarakat jawa. 

Laku puasa ini sangat istimewa, karena dari sekian banyak amalan hanya amalan puasalah yang langsung mendapatkan penilaian (pahala) dari Allah SWT, tanpa melalui perantara malaikat sekalipun, sehingga siapapun yang menjalankan laku puasa biasnya lebih cepat untuk menemukan Tuhan.

Puasa dalam laku prihatin tidak berbeda jauh dengan puasa di bulan Ramadhan yang dijalani oleh kaum muslimin, yaitu tidak makan, minum, merokok, berhubungan suami istri dan menahan hawa nafsu dalam selang waktu tertentu. selain itu juga dilarang melakukan perbuatan perbuatan tercela seperti mencuri, menipu, menggunjing serta pantangan pantangan lain yang sudah ditetapkan sebagai syariat, agar nilai dari puasa tidak rusak atau hilang. Makna puasa bagi orang jawa diantaranya adalah:

  • sebagai bentuk keprihatinan sekaligus praktekasketisme, yang berarti puasa merupakan praktek untuk merasakan dan membiasakan hal-hal yang tidak enak (menahan) hingga menemukan kebahagiaan dan kekuatan dalam keprihatinan, dan tujuannya agar tidak mudah tergoda pada pengaruh keduaniawian, karena itu puasa juga dapat dikatakan sebagai sarana penyucian diri dan mendekatkan pada Tuhan.
  • sarana penguatan batin, dengan menahan hawa nafsu selama puasa secara konsisten dapat dipastikan kita akan terjauh dari pikiran dan perbuatan negatif setelahnya.
  • sebagai bagian dari ibadah, artinya sebagai jalan melaksanakan perintah Tuhan.
sedangkan tujuan orang jawa berpuasa kebanyakan adalah agar memperoleh ketentraman dan kebahagiaan lahir dan batin, ada yang agar anak cucunya kelak menjadi orang terpandang, hidup bahagia, cukup rejeki. Ada yang berpuasa sebagai proses ritual mendaptkan kesaktian atau dalam rangka latihan kanuragan, ada pula yang berpuasa agar  bisa mendapatkan pangkat atau kedudukan tertentu. apapun tujuan dari berpuasa, berpuasa sudah menjadi bagian dari laku prihatin karena puasa adalah satu satunya ibadah yang berhubungan langsung dengan sang pencipta, dengan kata lain dengan berpuasa segala sesuatu (niat apapun) langsung Allah sendiri yang memberikan imbalannya.

Laku puasa yang biasa dilakukan oleh masyarakat jawa diantaranya:
  • Puasa Ramadhan
Puasa Ramadhan merupakan rukun Islam yang ke 3 yang wajib dilaksanakan oleh umat muslim. karena mayoritas orang jawa adalah muslim maka puasa Ramadhan sudah menjadi bagian sosial tak terpisahkan bagi masyarakat jawa, disamping tradisi mudik dan lebaran yang menjadi even untuk silaturohmi setelah lebaran.
Sebelum masuk Ramadhan, bagi yang mau berpuasa diwajibkan mandi besar terlebih dahulu dengan tujuan mensucikan diri sebelum memasuki bulan suci, ritual mandi besar ini biasa disebut dengan PADUSAN, yang budaya ini sudah berkembang menjadi daya tarik wisata bagi tempat tempat pemandian/telaga.
Selama menjalani puasa Ramadhan diharuskan untuk melakukan ibadah lain seperti Sholat Taraweh< Witir dan disunahkan banyak membaca Al Qur'an. makan sahur sebelum imsyak dan berbuka setelah maghrib, selama puas dilarang untuk makan, minum, berhubungan suami istri dan dilarang melakuakan perbuatan tercela yang dapat mengurangi atau menghilangkan pahala puasa.
  • Puasa Senin-Kemis
Puasa ini dilakukan setiap hari senin dan kamis, dimana puas dua hari tersebuat adalah rangkaian dan tidak bisa dipisahkan sendiri-sendiri, artinya tidak boleh dilakukan hari senin saja atau hari kamis saja. tata cara puasa senin kamis seperti yang disunahkan Rosulullah Muhammad SAW sama seperti puasa pada bulan Ramadhan. puasa ini biasanya dapat mempercepat hajat yang di punyai yang melakukan puasa.
  • Puasa Weton
Puasa weton dijalankan setiap hari kelahiran, baik kelahiran diri sendiri maupun kelahiran orang orang dekat seperti anak, cucu, istri atua suami. puasa weton dilakukan setiap slepan (35 hari) contoh seseorang yang lahirnya selasa legi, dia akan berpuasa weton setiap selasa legi. Tujuan laku puasa ini untuk memohon keselamatan, kesehtan, kemudahan dalam bekerja dan mencari risqy.

Puasa weton erat hubungannya dengan kepercayaan jawa tentang adanya sedulur papat lima pancer yang menyertai kehidupan seseorang ketika dilahirkan, yaitu: Kawah/Ketuban, Ari-ari/Tembuni, darah, tali pusar dan aku (wujud manusia). dalam kepercayaan jawa kelima unsur itu selalu menyertai keberadaan sang aku dalam menjalani kehidupan, sehingga melakukan puasa weton bertujuan untuk melakukan hubungan dengan saudara empat yang lahir bersama agar mendapat kemudahan dalam hidup. 
  • Puasa Mutih
Puasa mutih adalah puasa yang tidak boleh makan apa-apa kecuali nasi putih (tanpa sayur, garam, gula) dan minumnya pun air putih (tanpa teh, kopi, gula). sebelu melakukan puasa mutih, yang bersangkutan diharuskan mandi keramas terlebih dahulu, untuk mensucikan diri, kemudian menyatakan niat untuk apa puasa mutih itu, dan berapa hari akan dikerjakan. biasanya puasa mutih dilakukan dalam hitungan ganjil (1 hari, 3 hari, 5 hari, 7 hari, dst). sahur sebelum shubuh dan buka puasa setelah maghrib dengan nasi putih dan air putih saja, tidak boleh berhubungan suami istri dan melakukan tindakan yang membatalkan puasa, berkata kotor, berjudi, bergunjing, menipu, mencuri dll. Pada malam hari digunakan untuk wirid dan berdoa agar usahanya segera dikabulkan. puasa mutih biasanya dilakukan bukan hanya sekali, tetapi dilakukan setiap selapan (35 hari) khusus pada hari hari tertentu seperti weton, jumlah hari yang neptunya empat puluh yaitu selasa kliwon-rebo legi- kamis pahing dan kamis wage-jumat kliwon-sabtu legi.

manfaat puasa mutih adalah meningkatkan kualitas batin, moral, akhlak dan perilaku hingga mencapai kondisi putih artinya bersih tidak bernoda, tidak berdosa, tidak dipenuhi hawa nafsu, sehinggal mencapai kedekatan dengan Allah dan apapun yang diminta akan diijabah. sebagai laku prihatin dalam mencapai landasan batin untuk memperoleh kesaktian, ajian tertentu.
  • Puasa Ngrowot
krowodan dalam bahasa jawa berarti buah dan sayur, puasa ngrowot berarti puasa yang hanya diperbolehkan makanan krowodan (singkong, ketela, buah, atau sayur sejenis) tidak boleh makan daging, ikan, nasi, ketan dll, makan dan minum krowodan juga hanya boleh dilakukan ketika sahur dan berbuka. waktu pelaksanaan ngrowod biasanya sangat lama, bisa berbulan atau bertahun-tahun.

Puasa ngrowod bertujuan untuk menjaga kesehatan badan, menghindari penyakit tertentu. meningkatkan kualitas batin dan untuk mengendalikan diri, karena secara tak langsung menjadi vegetarian diharapkan sifat tumbuhan dapat meresap dalam sanubari, artinya nafsu amara, aluamah, supiyah dapat dikendalikan dengan baik untuk menumbuhkan nafsu mutmainah.
  • Puasa Ngebleng
Puasa ngebleng adalah puasa tidak makan, tidak minum selama waktu tertentu (sehari semalam, tiga hari tiga malam), pada malam hari melakukan wiridan dan dzikir untuk mendekatkan diri kepada Allah, dan berdoa sesuai dengan maksud puasa ngebleng.
  • Puasa Patigeni
Puasa pati geni hampir sama dengan puasa ngebleng, bedanya jika puasa pati geni tidak boleh beraktifitas di luar rumah dan berkomunikasi dengan orang lain, tidak menyalakan lampu. dan waktunya digunakan untu wirid, dzikir dan berdoa. biasanya puasa pati geni digunakan untuk mencapai ilmu kebatinan dan kanuragan tertentu.
  • Puasa Ngepel
Puasa ngepel hampir sama dengan puasa mutih, bedanya untuk puasa ngepel yang dimakan hanya nasi sekepal tangan untuk sahur dan buka puasa, puasa ini biasanya dilakuan sampai 7 hari. tujuan puasa ini biasanya untuk mencapai tingkatan batin dan ilmu kanuragan tertentu.
  • Puasa Dawud
Puasa Dawud adalah puasa seperti yang diajarkan Nabi Dawud AS, puasa ini seperti puasa biasa tetapi dilakukan sehari puasa, sehari tidak (selang seling), puasa ini bisa dilakukan dalam waktu yang lama. biasanya puasa Dawud dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan cita-cita tertentu.

Demikian beberapa puasa yang disyariatkan masyarakat jawa, walaupun kadang ada yang menentang karena dianggap tidak sesuai dengan syariat agama, akan tetapi hasil dari puasa puasa ini dapat dilihat pada para sesepuh pada jaman dahulu yang sakti dan mempunyai tingkat kebatinan yang tinggi. jika kita mau dan bisa melakukan insyaAllah kita punya tingkat batin yang tinggi dan mampu menjaga diri dari perbuatan tercela dan dapat membantu memberikan kemakmuran pada bangsa kita...

semoga tulisan ini bermanfaat ...

Next pembahasan tentang laku prihatin yang ke dua yaitu Menyepi....

No comments:

Post a Comment