Saturday, 26 August 2017

PITUTUR LUHUR: JANGAN BERDUSTA (Terjemahan pengajian Syekh Abdul Qodir Al Jaelani)

Pengajian Jumat pagi, 7 Jumadi Akhir 545 H di Madrasah.

Jadilah orang yang berakal dan jangan berdusta. Engkau berkata, "Aku takut kepada Allah 'Azza wa Jalla," namun mengapa kau takut juga kepada selain-Nya? Jangan takut pada siapapun, baik jin, manusia, maupun malaikat. jangan takut pula kepada apapun baik hewan yang berbicara maupun diam. Jangan takut dengan penderitaan dunia, dan jangan takut pula dengan siksaan di akhirat, akan tetapi takutlah pada Sang Pemberi Azab Siksaan.

Seorang yang berakal tidak akan takut celaan orang di sisi Allah 'Azza wa Jalla. Ia bisu dari bicara selain Allah 'Azza wa Jalla. Baginya, seluruh manusia lemah, sakit, dan fakir . Orang yang seperti dialah yang disebut ulama yang bermanfaat ilmunya, ulama yang mendalami syara' dan hakikat islam. Mereka adalah tabib-tabib agama yang (bisa) merakit kembali keretakannya. Hai orang yang retak agamanya! Datanglah pada mereka hingga mereka bisa merakit kembali keretakannya. Yang menurunkan penyakit adalah juga yang menurukan obat. Tentu saja, ia pula yang lebih mengerti tentang kemaslahatan daripada selainnya. jangan kecam Allah 'Azza wa Jalla dalam segala tindakan-nya (fi'l). Nafsu dirimulah yang harus lebih dikecam dan dicela daripada selainnya. Katakan kepada nafsu, bahwa anugerah diperuntukkan bagi yang menaati dan tongkat (pukulan) diperuntukkan bagi yang mengdurhakai (maksiat). Jika Allah menghendaki kebaikan pada seorang hamba, maka Dia akan merampasnya(ikhtiar dan duniawinya), jika memang ia bersama (menghadapinya), maka Dia akan mengangkat (derajat)nya, membaguskan (taraf kehidupannya), memberinya(anugerah), dan membuatnya kaya.

Ya Allah, kami memohon kepada-Mu kedekatan dengan-Mu tanpa cobaan petaka. Kasihilah kami dalam qadha dan qadar-Mu. Lindungilah kami dari kejahatan orang-orang jahat dan tipu daya kaum durjana. Jagalah kami sebagimana yang engkau kehendaki. Kami memohon kepada-Mu ampunan dan kesehatan dalam(menjalani) agama, dunia, Akhirat, dan kami memohon kepada-Mu taufik untuk (melaksanakan) amal-amal kesalehan serta keikhlasan dalam beramal . Amin!

Seorang laki-laki bertamu pada Abu Yazid al-Bisthami, kemudian lama menengok ke kanan dan kiri. Abu Yazid pun menegurnya, "Ada apa gerangan?" Ia menjawab," Aku ingin(mencari) tempat bersih untuk melaksanakan salat." Abu Yazid langsung menukas,"  bersihkan hatimu dulu dan barulah salat sebagimana kehendakmu.: Memang, riya' hanya bisa dideteksi oleh orang-orang yang ikhlas, sebab dulu mereka pernah terjebak didalamnya hingga akhirnya selamat dan lolos darinya . Riya' adalah rintangan ditengah jalam kaum (sufi) yang mau tidak mau harus mereka seberangi. Riya', ujub dan kemunafikan termasuk anak-anak panah setan yang dilemparkan ke dalam hati .

Datanglah pada para Syekh dan belajarlah dari reka cara melangkah di jalan yang berujung pada al-Haqq ' Azza wa Jalla, sebab jalan tersebut pernah mereka tempuh dan lalui. Tanyakanlah pada mereka ihwal petaka-petaka hawa nafsu dan tabiat, sebab mereka telah merasakan (pahitnya|) petaka-petaka, dan mengetahui bencana-bencana serta kegilaannnya. Mereka pernah terlibat didalamnya beberapa waktu, dan satu demi satu berhasil diatasinya, hingga mereka mampu mengalahkan dan menguasau(diri) , mereka.

Jangan terlena dengan hembusan-hembusan (bujuk rayu) Setan dalam dirimu, jangan kalah oleh panah-panah nafsu, sebab ia (nafsu) melemparimu dengan panah Setan, dan memang Setantidak dapat menguasai kecuali dengan sarana nafsu. Setan jin tidak akan dapat menguasai diri kecuali lewat media Setan manusia, yaitu nafsu dan kolega-kolega yang buruk. Memohonlah pada Allah'Az
za wa Jalla dan memintalah tolong pada-Nya dalam menghadapi musuh-musuh ini, niscaya Dia akan menolongmu. Jika engkau telah menemukan-Nya, lalu engkau lihat pula apa yang ada di sisi-Nya dan engkau pun  dianugerahi-Nya hal tersebut, maka pulanglah kembali pada keluargamu dan khalayak manusia, serta gandenglah mereka menuju-Nya. Katakan pada mereka," Bawalah keluargamu semuanya kepada," sebagaimana Nabi Yusuf As. Ketika mendpatkan anugerah kepemilikan dan kerajaan, maka ia pun berkata pada keluarganya.

"Hai anak Adam! Jika Aku melewatkanmu, maka akan lepas pulas (darimu)mu segala sesuatu."

Bagaimana al-Haqq'Azza wa Jalla tidak melewatkanmu jika engkau berpaling dari-Nya, dan dari kamu mukmin serta hamba-hamba-Nya yang saleh, bahakan malah menyakiti mereka dengan ucapan dan tindakanmu, serta menentangmereka secara lahir dan batin.

Nabi Saw bersabda:
"menyakiti orang mukmin lima belas lebih besar(dosanya) di sisi Allah daripada merobohkan Ka'bab dan al-Bayt al-Ma'mur."

Dengarkan, hai orang yang selalu menyakiti kamu fuqara' Allah, padahal orang-orang yang beriman pada-Nya, saleh demi-Nya, arif mengenal-Nya dan berpasrah diri pada-Nya. Celakalah kau! sebentar lagi engkau akan menjadi mayat pucat yang dikeluarkan dari rumahmu, dan kekayaan yang engkau bangga-banggakan akan terbklar ludes tanpa bisa memberimu kemanfaatan apa-apa dan tidak pula mampu melindungimu.

No comments:

Post a Comment